Minggu, 28 Agustus 2011

Satu Pintu Yang Tak Pernah Tertutup

Salah seorang pemuda mendatangi Abdullah ibnu Mas'ud dan mengeluh atas perbuatan maksiat yang telah ia lakukan. "Wahai ibnu Mas'ud, apakah Allah akan mengampuni dosa2ku sedangkan aku telah berbuat dosa besar..?" Tanya pemuda tersebut.

Abdullah ibnu Mas'ud tidak menjawab pertanyaan pemuda tersebut melainkan memalingkan wajahnya dan berjalan meninggalkan pemuda tersebut.

Sesaat kemudian Ibnu Mas'ud menghentikan langkahnya dan berbalik melihat pemuda tersebut. Ia melihat bahwa pemuda tersebut sedang menangis menyesali perbuatan dosanya. Abdullah Ibnu Mas'ud mendekati pemuda tersebut dan berkata, "Wahai anak muda, sesungguhnya Allah mengampuni dosa2mu jika engkau benar2 bertaubat kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Allah Swt menciptakan surga dengan delapan pintu. Setiap pintu terbuka dan tertutup, kecuali pintu taubat yang selalu terbuka dan tidak pernah tertutup.

Diterjemahkan dari : Ayyuhal Murid Bab at-Taubah
Habib Ali Zainal Abidin al-Jufri

Wallahu a'lam
27 - 08 - 2011

Selasa, 01 Februari 2011

Abu Hanifah An-Nu'man

Abu Hanifah An-Nu'man adalah tabi'in yang sangat menjaga diri dari yang diharamkan Allah, banyak diam dan tak pernah berhenti untuk berfikir. Suatu ketika Abu Hanifah menjumpai Imam Malik yang tengah duduk bersama beberapa sahabatnya. Setelah Abu Hanifah keluar, Imam Malik menoleh kepada mereka dan berkata : "Tahukah kalian, siapa dia?" Mereka menjawab: "Tidak." Beliau berkata : "Dialah Nu'man bin Tsabit, yang seandainya berkata bahwa tiang masjid itu emas, niscaya perkataannya menjadi dipakai orang sebagai argumen."

Tidaklah dikatakan berlebihan apa yang dikatakan Imam Malik dalam menggambarkan diri Abu Hanifah, sebab beliau memang memiliki kekuatan dalam berhujjah, cepat daya tangkapnya, cerdas dan tajam wawasannya.

Sang Penolong Misterius

Ketika senja telah turun mengganti siang dengan malam, seorang laki-laki bergegas mengambil air wudhu. Memenuhi panggilan adzan yang bergaung indah memenuhi angkasa. "Allahu Akbar!" suara lelaki itu mengawali shalatnya. Khusyuk sekali ia melaksanakan ibadah kepada Allah. Tampak kerutan di keningnya bekas-bekas sujud. Dalam sujudnya, ia tenggelam bersama untaian-untaian doa. Seusai shalat, lama ia duduk bersimpuh di atas sajadahnya. Ia terpaku dengan air mata mengalir, memohon ampunan Allah. Dan bila malam sudah naik ke puncaknya, laki-laki itu baru beranjak dari sajadahnya. "Rupanya malam sudah larut...,"bisiknya.

Ali Zainal Abidin, lelaki ahli ibadah itu berjalan menuju gudang yang penuh dengan bahan-bahan pangan. Ia pun membuka pintu gudang hartanya. Lalu, dikeluarkannya karung-karung berisi tepung, gandum, dan bahan-bahan makanan lainnya.

Ucapannya Seperti Amalnya

Ketika Imam Hasan Albashri sedang duduk bersama tamu-tamunya, datang salah seorang budak yang ingin meminta bantuan kepadanya. Budak tersebut berkata, “..wahai Imam Hasan Albashri, aku adalah seorang budak, dan aku memiliki majikan yang sangat jahat. Aku ingin agar di hari jumat yang akan datang engkau berkhutbah tentang keutamaan memerdekakan budak supaya aku dibebaskan dan tidak lagi menderita karena kejahatan majikanku.”

Ketika datang waktu jumat, Imam Hasan Albashri tidak berkhutbah tentang keutamaan memerdekakan budak, melainkan ia berkhutbah mengenai keutamaan memerdekakan budak di jumat berikutnya.

Singkaplah Rahasia Malam

Malam.....
Keindahan, kesepian, kedinginan, kesyaduanmu meyimpan segala rahasia yang telah berlaku di zaman silam. Gelapmu kadang-kala jadi penyejuk ibadat para hamba yang merindukan Tuhan. Tapi adakalanya kesempatan bagi pendosa yang menyangka malam dapat melindungi ia dari penglihatan Tuhan-Nya.

Kesunyian ditunggu oleh sepasang kekasih memadu kasih. Cumbu rayu menjadi bisikan yang gemersik menyuburkan kasih. Dan malam datang menjanjikan saat itu. Saat hamba berdiri, duduk dan baring menyebut nama Allah yang satu.

Senin, 31 Januari 2011

Imam Hasan Al-Bashri

Seseorang Yang Rahasianya Seperti Zhahirnya
Dan Ucapannya Seperti Perbuatannya

Datanglah seseorang membawa kabar gembira untuk disampaikan kepada istri Nabi Ummu Salamah, bahwa budak perempuannya “Khairah” telah melahirkan anak laki-laki. Maka berbunga-bungalah hati Ibu kaum mukminin ra, dan kegembiraan itu telah membuat wajahnya yang berwibawa bersinar-sinar. Beliau segera mengutus utusan supaya ibu dan anaknya dibawa kepadanya untuk mengisi waktu nifas di rumahnya.

Waktu itu Khairah sangat dimuliakan dan dicintai oleh Ummu Salamah. Beliau ingin segera melihat anak yang baru lahir. Tidak lama kemudian datanglah Khairah dengan menggendong anaknya. Ketika kedua mata Ummu Salamah melihat anak bayi ini, hatinya merasa sayang dan lega. Anak kecil yang baru lahir sangat tampan dan rupawan, jauh pandangannya, sempurna ciptaannya, menyenangkan orang yang melihatnya dan memikat orang yang memandangnya.

Sabtu, 29 Januari 2011

Habib Shalih bin Muhsin Al-Hamid

Beliau lahir di Korbah Ba Karman, Wadi ‘Amd, sebuah desa di Hadramaut, pada tahun 1313 H. Ayah beliau, Habib Muhsin bin Ahmad Al-Hamid terkenal dengan sebutan Al-Bakry Al-Hamid, seorang yang shalih dan ulama yang sangat dicintai dan dihormati masyarakat. Ibundanya adalah seorang wanita Shalihah bernama Aisyah, dari keluarga Al-Abud Ba Umar dari keturunan Masyaikh Al-‘Amudi.

Beliau mulai mempelajari Al-Qur’an dari seorang guru yang bernama Asy-Syeikh Said Ba Mudhij, di Wadi ‘Amd, yang dikenal sebagai seorang yang shalih yang tiada henti-hentinya berdzikir kepada Allah. Sedangkan ilmu fiqih dan tasawuf beliau pelajari dari ayah beliau sendiri Al-Habib Muhsin bin Ahmad Al-Hamid.